kala cinta bertandang
siapakah yang palingkan wajahnya?
musafir berpetualang menembus badai waktu
apakah ia tidak mencari cinta?
kawan datang, singgah di hatiku, lalu pergi
namun adakah cinta dibawa olehnya?
masihkah tersisa cinta di serambi pertemuan ini?
karma mengedip
takdir menyingsing
adakah cinta di sana?
Bagus puisinya!
Salam kenal!
Mari ramaikan cinta sejenak,
Merapatkan kebersamaan di Gerbong pakdeCholik:
http://abdulcholik.com/acara-unggulan/acara-unggulan-parade-puisi-cinta
Salam Damai!
hai, salam kenal juga. terima kasih ya, sudah saya kunjungi Gerbong pakdeCholik dan terpincut juga untuk meramaikan rapat kebersamaan ini 🙂
Cinta membuat hal-hal kecil menjadi bermakna. Salam Kenal
betapa ajaib cinta! salam kenal juga 🙂
puisi yang punya tubuh… 🙂
terima kasih 🙂
cinta mungkin terbawa pergi. tapi semoga cepat kembali.
🙂
angan kita mungkin pergi, tapi ingin kupercaya bahwa kita punya matahari cinta dalam hati kita yang siap membuka lembaran angan dan perjalanan baru. 🙂
Benci kudu dipergikan
Cinta datang sendiri
Mereka tak kompak
Salam!
mungkinkah keegoisan menutup cadar cinta dengan topeng benci?
salam 🙂
Kurasa itu mungkin!
Keegoisan itu lah bentengnya.
Panglima benci ada di dalamnya.
Bila cinta dipersilahkan masuk,
Maka Panglima akan lunglai keluar
Giman bentengnya …sayang, kan?
Udah mahal dan lama dipertahankan..
Salam!
Di dalam cinta tidak perlu ada Panglima
Di dalam benci, yes; Peracik strateginya
Cinta suka damai benci berstrategi adil
keren puisinya jeung..
*menjura*
thank you jeung. kapan kita ngofi2 lagi nih? 🙂
@Maren Kitatau:
“Cinta suka damai benci berstrategi adil”
setuju! 🙂
*menjura*
Menjura itu apa an ya!
Ngofi yg kutau air hitam.
Pencerahannya dong neng!
Salam!
artinya salut 🙂
ngofi gak selalu hitam, kadang-kadang coklat, entah kebanyakan air atau karena dirasa tidak cukup sehingga perlu ditambah susu hehehehhe
cinta ada dimana-mana, saya percaya itu
percaya, maka kita akan mendengar, melihat, merasakan dan mengalaminya 🙂