musik mengalun, iringi detik adegan perjumpaan
kala matahari bersinar, kita pun menabur benih di peraduan Dewi Sri
sedang tertidur pulas mendengar ucap hati
mengandung puisi, melukis samudra, mewarnai angin
mengisi nafas, membungkam udara, menjelajah atmosfer
merindu awan, hujan, dan persatuan
saat matahari pulang ke ufuk senja,
aroma setanggi bius imaji
goda gelora hati ‘tuk bermimpi tentang sekotak nada yang kau sisipkan di balik telingaku
musik pun mengalun lagi
menghentak sukma, memanggil hati yang gelisah
menggelitik lara, membalut luka lalu
mengayuh bulan, malam yang menyapa
sepi penjaga gerbang Firdaus