episode-episode menyibakkan cadarnya
menggodaku dengan momen-momen pertumpahan
pertemuan dengan dia yang dulu
memberiku koin nafasnya
yang menyatu dengan ukiran di dada
jiwa walau menyangkal
hanya bisa meraung-raung
saat sesal memberi cecap rasa di ujung lidah
dan himpitan manis antara dua bibir ranum
suarakan musik-musik perjumpaan
antara dia yang nafsu dan malu
gerakan-gerakan menjiwai komposisi tari
yang dikoreografikan oleh takdir
untuk kami tersipu keajaiban
tersentak nyata
retak oleh harapan yang jatuh
dan kecewa atas penyesalan
sang langit menorehkan tiga garis horizontal di dahiku
dan mengenalkanku pada ibu permulaanku
lalu aku pahami
bahwa sebuah perjalanan dibuahi oleh anak-anak kehidupan
yang kebetulan berpapasan
dan sama-sama punya benang merah di kelingkingnya
suatu saat benang itu bertaut
saat lain putus
namun ketika itu
masihlah kita bawa serta sisa benang merah
dan kita saling bertaut
hingga akhirnya benang itu memintal satu
dan membawa kita pulang
pada kelingking yang bergandeng mesra
serta dunia tanpa kata
dunia nafas
dunia pertalian
dunia perjuangan
dunia doa
dunia penantian
kehidupan