gerammu menjamah terbukanya katup asmara
kau tiup telunjukmu dengan doa-doa soneta
kau garisi lidah-lidah yang saling bertaut
membuka klep hidup mati
perayaan bersatunya gerbang neraka dan surga
hingga membuat jiwa-jiwa kita bebas
mendayu dua kalbu
di sebuah Taman Firdaus
dan api pun menjadi air
yang menyengarkan bibir-bibir renjani kita
lantunan doa yang tak pernah lupa
ditiupkan pada sebuah nafas
dan malaikat meniup sangkakalanya
meniup sukma kita
dalam cinta dan cipta yang tak berkesudahan
gemertak gigi
dan siulan pagi
giring kita pada suatu maksud
“Tuhan sedang menjamah kita”