Dua puluh lima cinta berbaris di depan pintu rumah
Tidak mengetuk
Hanya diam dan berputar-putar
Berganti gilir
Tiap sore
Dari jendela aku mengintip
Memberi nafas pada kaca jendela
Menggambar not-not
Kemudian kututup tirai
Pergi
Memori-memori berjingkatan
Aku dan kamu
Kita selalu diam
Harap aku dengar kamu
dan kamu dengar aku
Kita berpandang-pandangan
Menulisi jiwa kita dengan puisi-puisi mimpi
Merangkai hidup
Melubangi atap rumah kita
dan kita pandang langit senja kemerahan
Aku dan kamu
Kita ingin pulang
dan inilah rumah kita
Kita menari di bawah siraman hujan
Kita bersiul ketika angin menjamah
Kita tertawa di bawah mentari
dan menangis di kala langit mulai gelap
Bulan cahaya kita
Bintang-bintang tersipu malu
Sembunyi di balik malam
Mereka tidak mengetuk
Mereka menunggu
dan kita selalu bertanya
kapankah kita buka pintu itu