kita berdua
menuai janji bahagia di hari depan
kamu menangis
aku sembunyi
kamu menjerit
aku pura-pura
“kita berdua
menuai janji bahagia di hari depan lagi”
katamu terus
tapi aku tidak dengar
aku sibuk menggambar potret hidup kita
kamu ada di sebelah kanan
aku di sebelah kiri
kamu raja
aku kartu as
aku menoleh padamu
“kita berdua menuai janji bahagia di hari depan?”