di satu hari saat sel-selku membangun sebuah jembatan dari vaginaku sampai ke mulutku, rumput-rumput mengering dan terbakar matahari. dimensi-dimensi bersinggungan hingga mati mungkin hanya jawabnya. jam-jam berhenti berdentang. terdengar teriakan-teriakan lantang, “ia harus mati, ia harus mati”.
ia tergolek di depan cermin gerbang kehidupan, dari kehidupan panggung di sebuah opera kecil di pinggiran kota. ia tak mau menjawab apa-apa. sesuatu harus mati saat kelahiran menjamu hidup.
aku, seorang perempuan, ia, seorang perempuan. terbang bagai lumba-lumba di suatu malam kengerian, penuh darah hingga senja dipaksa kembali. senja menjerit saat kapal-kapal merobeknya dan langit merantainya. suatu saat ketiadaan harus menjadi dirinya.
OLiPH
Jakarta, 1 Juni 1006
7:07 PM