kaki-kaki berlari-lari menapak-napak mengajak sepatu merah merasa
kerikil-kerikil menekan-nekan tubuhnya yang ringkih oleh udara yang
mengejek
aku menunggumu aku sudah lama menunggu aku terlalu lama menunggu
kaki-kaki menerjang semak-semak kaki-kaki berdarah-darah menggores
bumi dengan sepatu merahnya lama-lama oleh ketelanjangannya
aku mau mati aku rindu mati aku takut mati
kaki-kaki terus berlari menerjang samudra menyibak awan menghempas
angin membawa debu-debu pergi ke angkasa
kaki-kaki berlari makin cepat dan makin cepat
pasangan mata mengabur
aku harus bergegas aku harus pergi aku harus sampai di sana
kaki-kaki berlari seiring tekad tekadmu tekadku tekadnya tekad kita
dan mereka
kaki-kaki terus berlari entah sampai kapan
aku harus bertemu dengannya tunggu aku di sana
OLiPH
Jakarta, 11 April 2006
1:47 PM