jari-jari kaki yang kelelahan berjingkat-jingkat sepanjang malam, mencari pembenaran dan keabsahan peristiwa-peristiwa yang telah berlalu tersimpan dalam sebuah dokumentasi lusuh yang terbingkai dengan ukiran-ukiran kasar. di antara sela-sela jari itu, daun-daun berguguran membelai keringat-keringat dan mencari kenyamanan dalam kelembaban. hak apa yang dipunya untuk mencari? ia sudah tak peduli lagi, hanya kehausan yang terasa dalam hati, dalam pikiran, dalam batin. luka-luka jadi koreng. terkadang digaruk sampai berdarah dan jadi tempat persinggahan lalat-lalat yang kelaparan. bunga manakah yang mau mekar di sela-sela jarinya?
atas nama ketulusan
atas nama pengorbanan
atas nama cinta
ia bersumpah.
dan ia akhirnya terjerat atas nama keegoisan.