bukankah kemarin aku di kepalamu? berlari kesana kemari mengejar layangan putus. berharap terbang dengan selendang bidadari. aku sekarang tertindih di atas batu karang dan menelan batu kerikil. hanya mampu meraih gombalan-gombalan kain di saku kutangku. kamu tak usahlah memberi aku air. aku bisa hidup dengan hujan dan memang aku hidup dengan dan di dalam hujan. sekali-kali aku bertemu dengan seorang perempuan di atas matahari dan seorang laki-laki di atas pohon. dan kemarin aku ditarik mereka berdua dan mengejar beruang-beruang di hutan purwarupa, dengan gedung-gedung bertingkat di samping kanan dan semen di samping kiri. bukankah dulu kau memaksaku dengan semen? sayang, kamu memang tak pernah mengerti.