
Gema-gema berlari dalam kepalaku, saling menyikut dan menjegal, tak jelas lafaz katanya. Kadang mereka saling menampar pula. Kata-kata tak jelas oleh kata-kata. Bunyi-bunyi mengaburkan bunyi-bunyi. Tak jarang dinding kepalaku bergetar karena sifat liar mereka. Kadang ada memar ungu. Dan penglihatanku hanya ungu yang hanya dibedakan gradasinya.
Aku menggelengkan kepalaku. Bukannya diam, mereka makin memperlihatkan sifat-sifat primitif. Mereka makin kencang berlarian, saling berteriak, menampar, menjegal, dan membenturkan diri ke dinding kepalaku. Aku pusing! Kesal! Semakin aku begini, mereka semakin begitu hingga aku makin begini dan mulai begitu. Begini begitu begini begini begitu begitu begitu. Hhh…!!!
Aku lelah! Tak kupedulikan kebegituan mereka dan aku mencoba untuk tidak begini dan merebahkan kepalaku di atas pangkuannya. Ajaib! Akhirnya mereka diam!
*dedicated to a dearest friend of mine… may you find the way, buddy!